Ziarah ke Makam Leluhur, Cara Ady Pawennari Menatap Muswil KKSS Kepri

Ady Indra Pawenari bersama rombongan doa bersama di makam Daeng Marewah. (Foto2: Dok. KKSS Kepri)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Berziarah ke makam leluhur menjadi cara Ady Indra Pawennari menatap Muswil IV Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS) Kepulauan Riau (Kepri) di Hotel CK Tanjungpinang, Sabtu (25/05) mendatang.

Calon Ketua KKSS Kepri itu berziarah ke dua makam leluhurnya yakni Daeng Marewah dan Daeng Celak di Hulu Riau, Tanjungpinang, Kamis (23/05).

Ady Indra Pawennari memegang batu nisan kuburan Daeng Marewah.

“Daeng Marewah dan Daeng Celak, sepanjang hayatnya telah mendarmabaktikan hidupnya untuk kita semua. Khususnya mewujudkan persebatian Melayu – Bugis dan memberikan kontribusi besar membangun emporium Melayu, Kerajaan Riau – Lingga – Johor, dan Pahang yang sangat terkenal dan sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia,” kata Ady.

Baca Juga :  Pengurus KKSS Kepri Resmi Terima SK

Sejarah mencatat, Daeng Marewah dan Daeng Celak adalah dua orang adik beradik berdarah Bugis yang pernah mengharumkan nama Kesultanan Riau – Lingga – Johor dan Pahang atas keberaniannya mengusir penjajah dari bumi Melayu ini.

Ady Indra Pawennari memegang batu nisan kuburan Daeng Celak.

Daeng Marewah yang bergelar Kelana Jaya Putera itu, pernah menjabat Yang Dipertuan Muda Riau I 1721–1728. Selanjutnya, urusan pemerintahan dilanjutkan oleh adiknya Daeng Celak Yang Dipertuan Muda Riau II 1728 – 1745.

Daeng Celak menikah dengan bangsawan Melayu, Tengku Mandak dan memiliki dua orang anak, yakni Raja Haji Fisabilillah yang kini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dan Raja Lumu (Sultan Salehuddin Shah), yang kemudian menjadi Sultan Selangor I (Malaysia).

Baca Juga :  Update Pergeseran Warga Terdampak Pembangunan Rempang Eco-City, 166 KK Telah Menempati Hunian Sementara
Ady Indra Pawenari dan rombongan tiba di makam Daeng Celak

Persebatian Melayu – Bugis itu, kata pria peraih Anugerah Pahlawan Inovasi Teknologi Tahun 2015 itu, telah tertuang dalam sebuah perjanjian yang disebut sebagai Sumpah Setia Melayu – Bugis dan pernah dibacakan kembali saat kunjungan Wakil Presiden RI, H. Muhammad Jusuf Kalla ke Daik, Lingga beberapa tahun yang lalu.

“Kita sebagai generasi penerusnya wajib mengetahui dan ingat dengan jasa – jasa para leluhur yang telah memberikan arti hidup kepada kita semua hari ini. Mudah-mudahan nilai luhur yang sudah keduanya wariskan kepada kita, memberikan semangat juang, spirit membangun di bumi Bunda Tanah Melayu ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Sempat Kelabui Aparat, 4 Tersangka Narkoba Ditangkap Polisi
Ady Indra Pawenari memegang kedua batu nisan Daeng Celak.

Bagi Ady, ziarah itu sebagai perjalanan spiritualnya usai menerima dukungan tertulis dari sejumlah Badan Pengurus Daerah (BPD) KKSS Kabupaten/Kota se-Kepri dan Pilar KKSS Kepri di kediamannya, Paviliun Nusantara, Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *