7 Kabupaten/Kota Riau Sudah Tetapkan Siaga Darurat Banjir

Personil Saat Mengevakuasi Korban Banjir. (Foto: Pat)

PEKANBARU, RADARSATU.com – Sebanyak tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau saat ini sudah menetapkan status siaga darurat banjir. Penetapan status tersebut mengingat saat ini curah hujan terus meningkat di Riau dan juga beberapa daerah sudah dilanda banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Edy Afrizal mengatakan, sebelumnya hanya empat kabupaten/kota di Riau yang menetapkan status siaga darurat banjir. Namun, saat ini total sudah tujuh kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat banjir.

“Sebelumnya ada empat kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat banjir, yakni kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Rokan Hulu (Rohul) dan Bengkalis. Itu yang menjadi dasar kami untuk menetapkan status tingkat provinsi,” katanya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kenyamanan Masyarakat Beribadah, PT Timah Tbk Bantu Pembangunan Masjid dan Musala di Kabupaten Karimun

Sementara itu, untuk kabupaten lainnya yang baru saja menetapakan status siaga darurat banjir yakni Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Pelalawan, Kuantan Singingi (Kuansing). Namun pihaknya juga sudah mendapatkan informasi bahwa kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) juga akan menetapkan status serupa.

“Jadi sudah ada tujuh yang menetapkan status siaga banjir, delapan dengan Inhu. Tapi kami belum menerima SK nya, baru sebatas dapat informasi mereka akan menetapkan,” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakanya, dari beberapa daerah yang sudah dilanda banjir, hingga saat ini sudah ada empat daerah yang mengajukan permohonan bantuan logistik berupa makanan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Baca Juga :  Halalbihalal Bersama Ribuan Guru, Gubernur Ansar Paparkan Berbagai Program Strategis di Bidang Pendidikan di Kepri

“Empat daerahsudah mengajukan bantuan logistik ke provinsi dan sudah kita kirim. Keempat daerah itu Kuansing, Bengkalis, Rohul, dan Kampar,” ujarnya.

Edy Afrizal mengatakan, bantuan logistik yang dikirim tersebut disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan daerah yang mengajukan. Seperti gula, sarden, minyak goreng, selimut, kain sarung, terpal, tikar dan sabun.

“Kalau untuk bantuan seperti beras, kami berkoordinasi dengan dinas sosial karena mereka yang memiliki stok beras,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *