Jelang Ramadhan Harga Minyak Goreng Meroket, IRT Menjerit

Pasar Bintan Center di Batu.10 Kota Tanjungpinang. (Foto: Robbin. S).

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Harga minyak gorang beberapa akhir ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET ) Rp.14.000 per kg menjadi Rp.29.000 kg.

Masalah minyak goreng kini menjadi topik pembicaraan yang serius dan tidak berkesudahan dikalangan masyarakat umumnya, khususnya pada Ibu Rumah Tangga( IRT).

Minyak goring merupakan salah satu kebutuhan pokok didalam rumah tangga. Keluhan hingga menghela nafas pun suatu hal yang tidak dapat disembunyikan sebagai luapan emosional yang bercampur aduk dengan rasa kesal dan kecewa.

“Aneh tapi nyata, di bulan Februari tahun 2022 kemarin, masyarakat ditanah air mengalami dengan kelangkaan Minyak goring. Bagi keluarga yang ekonominya mapan memang tak begitu terasa, tapi sebaliknya bagaimana kalau ekonomi tak mendukung,” kata seorang IRT Yuli (55) di Tanjungpinang, Sabtu (26/3/2022).

Ia mengatakan, bahkan pihak pemerintah sempat menaikkan kuota subsidi minyak goreng, seperti membagi kan kupon antrian diberbagai daerah di luar Pulau Jawa. Tidak lama berselang, kini warga kembali lagi dengan rasa cemas dengan harga minyak goreng naik dua kali lipat dari harga biasanya.

Sebagai ibu rumah tangga, ia memohon kepada pihak pemerintah yakni Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang agar turun kelapangan mengawasi harga minyak goreng dibeberapa titik pusat perbelanjaan seperti Pasar Bintan Center dan Swalayan.

“Standarnisasi harga minyak goreng perlu ada penetapan maupun penegasan dari pihak pemerintah termasuk Walikota Tanjungpinang, Rahma,” ujarnya dengan kesal.

Sementara itu, Aseng (30) salah seorang warga keturunan Tionghoa pemilik  Toko Minimarket di Jalan Nuri Km.12 Tanjungpinang menjelaskan, harga minyak goreng selama seminggu ini apalagi menjelang bulan suci ramadhan melonjat naik hampir dua kali lipat.

“Sekarang harga minyak goreng yang paling terendah kami jual Rp.22.500 perkilonya dengan merk Bimoli. Saya sendiripun sebagai pemilik Minimarket sering kebingungan. Pemerintah kewalahan untuk mengontrol sampai bertindak tegas, terbukti Menteri Perdagangan kini banyak hujatan menuai protes sampai disuruh mundur dari jabatan karena tidak mampu bekerja maksimal sesuai dengan harapan rakyat,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *