Tokoh Umat Beragama adakan Deklarasi Damai 

Pj Walokota Tanjungpinang Drs Raja Ariza sat memberikan kata sambutan
Pj Walokota Tanjungpinang Drs Raja Ariza sat memberikan kata sambutan
Pj Walokota Tanjungpinang Drs Raja Ariza sat memberikan kata sambutan
Pj Walokota Tanjungpinang Drs Raja Ariza sat memberikan kata sambutan

Tanjungpinang, Radarsatu.com – Dalam rangka mewujudkan pilkada damai di Kota Tanjungpinang Kementrian Agama Kota Tanjungpinang melaksanakan temu tokoh dan deklarasi damai tokoh umat beragama dengan pengurus rumah ibadah se- Kota Tanjungpinang dengan Tema “Jangan Jadikan Rumah Ibadah Sebagai Arena Kampanye Pilkada” di Aula Asrama Haji, Jum’at (2/3).

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Pejabat (Pj) Walikita Tanjungpinang Drs. Raja Ariza, MM ini dikuti seluruh  tokoh agama dan pengurus rumah ibadah baik islam, kristen, katolik, konghucu, hindu dan buda se -Kota Tanjungpinang.

Dalam sambutannya Raja Ariza menjelaskan bahwa sebagai pemerintah memiliki tugas untuk memfasilitasi dan menciptakan pilkada yang damai di Kota

“Tanjungpinang dengan tetap  menjaga netralitas”, ujarnya.

Foto bersama Pj Walikota Tokoh Agama serta Kapolres Tanjungpinang
Foto bersama Pj Walikota Tokoh Agama serta Kapolres Tanjungpinang

Lebih lanjut dikatakannnya bahwa Pemerintah ingin membangun suatu publik demokrasi yang adil dan jujur.  Dikatakannya, bahwa Indonesia telah mendapat apresiasi dari berbagai negara luar terhadap keberhasilan dalam penyelenggaraan beberapa kali pemilihan presiden.

Diakhir sambutannya Raja Ariza mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kota Tanjungpinang agar selalu damai. “inilah Tanjungpinang kampung kite marilah kite jaga kampung kita.”, ajak Raja Ariza.

Sementara itu kepala Kantor kementerian agama kota Tanjungpinang Dr.H.Herman Syahrudin MM.Pd menjelaskan bahwa Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan pilkada yang damai di kota Tanjungpinang dan juga tentunya untuk meredam konflik yang akan terjadi di tengah masyarakat  sehingga agama dan tempat ibadah tidak menjadi alat dalam politik.

Ia juga sangat berharapa politik dapat berjalan dengan berlandaskan nilai-nilai agama, karena kita ketahui politk uang tidaklah dibenarkan dalam agama mana saja, apa lagi mengunakan tempat ibadah sebagai alat politik dan lain sebagainya, Jelasnya. (H/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *