Sekcam Siantan Buka Sosialisasi Gerakan Cinta Rupiah, Dorong Warga Gunakan Uang Logam

Sekretaris Camat Siantan, Badariyah Anggeraini.S.AG secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (23/7).F-Zamiri/Radarsatu.com

ANAMBAS, Radarsatu.com – Sekretaris Camat Siantan, Badariyah Anggeraini.S.AG secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (23/7). Kegiatan ini menjadi momentum untuk mendorong masyarakat Anambas, khususnya di Kecamatan Siantan, agar mulai membiasakan penggunaan uang logam dalam transaksi sehari-hari.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Camat Siantan itu, muncul gagasan untuk membangun kembali budaya menggunakan uang logam, yang selama ini dinilai kurang diminati oleh masyarakat karena dianggap kurang prestise atau terkesan “rendah gengsi”.

Kepala Tim Ekspedisi BI Kepri, Sofyan Hadi menyampaikan harapannya agar gerakan ini bisa dimulai dari Kecamatan Siantan dan menjadi contoh bagi wilayah lain di Anambas.

“Kami berharap penggunaan uang logam bisa dimulai dari sini. Jika warga Siantan bisa menerima dan membiasakan penggunaan uang logam, maka kecamatan lain akan mengikuti,” ujar Sofyan.

Ia menegaskan, Bank Indonesia terus memberikan dukungan kepada masyarakat Anambas dalam hal edukasi dan penyediaan uang logam yang layak edar. Menurutnya, uang logam memiliki peran penting dalam kestabilan ekonomi lokal.

“Jangan anggap remeh uang logam. Jika tidak beredar, maka akan terjadi pembulatan harga yang merugikan konsumen. Akhirnya, harga barang-barang bisa menjadi lebih mahal,” jelasnya.

Sofyan juga mengimbau kepada para pelaku usaha dan pedagang agar tidak menolak uang logam, dan bahkan mulai mengedukasi pembeli untuk menerima dan menggunakannya secara wajar.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari perangkat desa, pelaku usaha, serta perwakilan masyarakat yang hadir. Diharapkan melalui kegiatan ini, kesadaran dan kebiasaan menggunakan uang logam dapat tumbuh kembali di tengah masyarakat Anambas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *