PEKANBARU, Radarsatu.com– Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, melakukan peninjauan langsung ke Koperasi Desa Merah Putih yang berlokasi di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar. Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam memastikan program penguatan ekonomi masyarakat berbasis desa berjalan dengan baik dan menyentuh kebutuhan pokok warga.
Koperasi Merah Putih di Desa Pulau Gadang merupakan satu dari ribuan koperasi serupa yang telah dibentuk untuk memperluas akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dan layanan keuangan. Tak hanya menyediakan bahan pokok seperti beras, minyak, dan gas LPG, koperasi ini juga telah difasilitasi untuk melayani berbagai transaksi perbankan.
Di sini, masyarakat dapat melakukan setor tunai, tarik tunai, transfer antar bank, pembayaran tagihan, pembelian tiket, pembukaan rekening, pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembayaran virtual account, hingga top-up saldo.
“Tadi sudah saya cek ada beras, pupuk, sembako-sembako lainnya juga sudah masuk ke koperasi ini,” ujar Wahid. Senin, (21/7/2025).
Secara keseluruhan, hingga saat ini tercatat sebanyak 1.861 Koperasi Merah Putih telah tersebar di Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. Penyebaran koperasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pemerataan ekonomi dan inklusi keuangan di tingkat desa dan kelurahan.
Wahid menurutkan, program Koperasi Merah Putih ini diluncurkan dalam rangka mendorong kemandirian desa, penguatan ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat secara langsung.
“Sudah terbentuk sebanyak 1861 koperasi di Provinsi Riau. Dengan jumlah ini kami berharap dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubri menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan koperasi, agar tidak hanya aktif di awal pendirian saja. Ia berharap koperasi terus berjalan dan berkembang sesuai misi pendiriannya, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengelolaan yang profesional, transparan, dan akuntabel.
“Saya minta koperasi ini jangan hanya hidup diawal saja, tapi diharapkan dapat langgeng. Karenakan pembangunannya mengedepankan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa koperasi dibangun di atas asas musyawarah, mufakat, dan keterbukaan. Oleh karena itu, menjaga kepercayaan masyarakat menjadi kunci utama. Menurutnya, kepercayaan akan tumbuh jika seluruh pengurus dan anggota koperasi menjunjung tinggi transparansi, baik dalam laporan keuangan maupun pengambilan keputusan yang menyangkut hajat bersama.
Gubri berharap, dengan pengelolaan yang jujur, terbuka, dan bertanggung jawab, Koperasi Merah Putih akan menjadi wadah pemberdayaan ekonomi yang nyata.
“Antara pengurus dan anggota harus saling menjaga. Kepercayaan dapat tumbuh jika ada keterbukaan dan transparansi. Saya yakin, selagi pengurus dan anggota saling transparan, InsyaAllah program ini dapat berjalan dengan baik,” tutup Gubri.