KARIMUN, Radarsatu.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau melakukan fogging.
Pengasapan itu dilakukan untuk menekan penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).
“Fogging dilakukan untuk memotong siklus perkembangbiakan, serta juga membasmi nyamuk demam berdarah,” ujar Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Soerjadi, Rabu (21/5/2025).
Dikatakannya, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tersebut dilakukan secara intensif.
Tujuannya, untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk aedes aegypti, pembawa virus DBD.
“Fogging kita lakukan di titik terdampak, pemukiman warga, selokan, dan genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ucap Soerjadi.
Ia menyampaikan, pencegahan penyebaran DBD tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja, juga dibutuhkan peran serta dari masyarakat.
“Salah satu caranya melaksanakan gotong royong di lingkungan pemukiman untuk memberantas sarang nyamuk,” imbaunya.
Soerjadi juga mengimbau kepada masyarakat, agar selalu waspada terhadap anggota keluarganya.
“Jika ada yang demam segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Sehingga, dapat di deteksi apa penyakit yang sedang dialami,” pintanya.
Diberitakan sebelumnya, dalam lima bulan periode Januari – Mei 2025 tercatat 197 kasus DBD di Kabupaten Karimun.
Sebarannya, Kecamatan Karimun 50 kasus, Meral 53 kasus, Meral Barat 10 kasus, Tebing 45 kasus, Buru 1 kasus.
Kemudian, Kecamatan Kundur 22 kasus, Kundur Barat 9 kasus, Kundur Utara 1 kasus, Ungar 1 kasus, Moro 4 kasus, Sugie Besar 1 kasus.
Dari jumlah kasus tersebut, dua pasien meninggal dunia dalam dua hari berturut-turut pada April lalu. Kedua pasien ialah anak laki-laki berusia 10 tahun, dan remaja laki-laki berusia 15 tahun.
Untuk pasien DBD yang masih menjalani perawatan di RSUD Muhammad Sani Karimun sebanyak 6 orang. Kondisi semua pasien terus membaik.