Sinyal Mati di 9 Desa, Wabup Raja Bayu Minta BTS USO Dihidupkan Kembali

Raja Bayu didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Anambas, Japrizal, melakukan pertemuan langsung dengan Direktur Utama BAKTI Komdigi, Fadhillah Mathar, di Jakarta.

ANAMBAS, Radarsatu.com – Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Raja Bayu, bergerak cepat menyikapi matinya sinyal internet Base Transceiver Station Universal Service Obligation (BTS USO) milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di sembilan desa di Anambas.

Pada Kamis, 15 Mei 2025, Raja Bayu didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadis Kominfo) Anambas, Japrizal, mendatangi langsung Kantor BAKTI Komdigi di Jakarta dan disambut oleh Direktur Utama BAKTI Komdigi, Fadhillah Mathar.

“Wilayah kita didominasi lautan dan berada di perbatasan negara. Akses internet sangat penting untuk membangun komunikasi antarwilayah,” ujar Raja Bayu dalam pertemuan tersebut.

Ia menegaskan bahwa keberadaan sinyal internet di wilayah terluar seperti Anambas sangat vital, tidak hanya untuk pendidikan dan sosial, tetapi juga menunjang aspek pertahanan negara. Raja Bayu menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat mempertimbangkan kembali pentingnya BTS USO bagi masyarakat Anambas.

Sementara itu, Kadiskominfotik Anambas, Japrizal, menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, BAKTI Komdigi menyatakan siap mengoperasikan kembali BTS USO di lima wilayah, yaitu Rewak, Belibak, Serat, Mengkait, dan Air Putih.

“Kita memang usulkan sembilan wilayah, tapi baru lima yang disetujui langsung. Sisanya masih dalam proses kajian ulang,” ungkap Japrizal.

Empat wilayah lainnya Bukit Padi, Munjan, Tiangau, dan Batu Belah masih dalam tahap peninjauan karena beberapa alasan teknis, seperti rendahnya jumlah pengguna (low traffic), sudah adanya sinyal 4G dari operator reguler, hingga efisiensi anggaran.

Japrizal merinci bahwa BTS USO di Batu Belah diputuskan tidak dilanjutkan karena sudah tercover sinyal dari operator reguler. Sementara Munjan akan disurvei ulang dengan harapan kontrak antara operator dan BAKTI bisa dilanjutkan.

“Untuk Bukit Padi dan Tiangau, kami sampaikan bahwa kenyataan di lapangan belum sepenuhnya tercover sinyal operator, meskipun dari data mereka sudah terjangkau. Ini yang coba kami klarifikasi agar ada tindak lanjut,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *