TANJUNGPINANG, radarsatu.com – Program pinjaman modal UMKM tanpa bunga yang telah dilakukan sejak 2021 oleh Pemprov Kepri kerjasama dengan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) pada tahun ini kembali dilanjutkan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepri Riki Rionaldi pada Sabtu (21/ 03) Malam. Kepada Radarsatu.com Riki mengungkapkan bahwa meskipun ditengah kondisi efisiensi anggaran, namun program-program pemerintah akan terus berjalan.
“Tahun ini pada prinsipnya anggaran sudah tersedia, dan dalam waktu dekat program subsidi margin nol persen akan dilaunching disejalankan penandatanganan kontrak kerjasama Pemprov Kepri dengan BRKS,” kata Riki Rionaldi.
Ditengah adanya kekhawatiran banyak pihak akan dampak efisiensi anggaran, menurutnya program pinjaman UMKM bunga nol persen tersebut justru ditiru oleh sejumlah Kabupaten/ Kota.
“Alhamdulillah jika sebelumnya Gubernur hanya sendirian, baru menyusul Kabupaten Bintan, di Tahun 2025 ini konsep yang digagas Pak Ansar akhirnya ditiru oleh Pemko Batam dan Natuna,” ungkap Riki.
“Jadi saya dapat konfirmasi dari Pemimpin Divisi MKM BRKS, Muhammad Jazuli bahwa Batam dan Natuna akan go ahead tahun ini,” lanjutnya.
Sementara terkait eksekusinya sendiri diakuinya meski saat saat ini belum dimulai, namun masyarakat pelaku UMKM sudah mulai memanfaatkan fasilitas subsidi margin.
“Masyarakat bisa datang konsultasi dulu ke BRKS terdekat dan menanyakan terkait apa-apa saja persyaratan yang dibutuhkan,” jelasnya.
Sebelumnya dikutip dari Kepri.antaranews Pemprov Kepri mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar pada APBD 2025 untuk melanjutkan program pinjaman modal UMKM tanpa bunga atau nol persen.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Kepri Rionaldi mengatakan, anggaran tersebut bisa saja bertambah apabila penyerapan pinjaman modal usaha tanpa bunga itu terus meningkat.
“Kalau memang masih butuh anggaran tambahan, tinggal disesuaikan saja di APBD perubahan 2025,” kata Riki Rionaldi di Tanjungpinang.
Riki menyampaikan, skema kebijakan pinjaman UMKM bunga nol persen tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana Pemprov Kepri berkolaborasi dengan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) menyalurkan pinjaman modal usaha dengan pagu anggaran Rp40 juta per pelaku UMKM.
Dengan demikian, BRKS masih bertindak menyalurkan pinjaman modal kepada pelaku UMKM, sementara bunganya ditanggung oleh Pemprov Kepri.
“Kami targetkan ada penambahan 200-an pelaku UMKM yang memanfaatkan pinjaman modal usaha tahun ini,” ujar Riky.
Ia menjelaskan sejak program itu dilakukan pada tahun 2021, tercatat ada 1.400 pelaku UMKM yang telah mengakses pinjaman modal tanpa bunga dengan total penyaluran sebesar Rp30 miliar.
Dari hasil evaluasi, program pinjaman ini secara umum berhasil diterapkan dengan hambatan macet pembayaran sekitar 0,1 persen.
“Setelah kami cek di lapangan pemicunya ternyata ada kasus peminjam meninggal dunia, kemudian ada pula faktor bisnis turun naik tapi tak sampai menyita agunan, namun tetap dicicil sampai selesai,” ungkap Riky.
Ia menegaskan bahwa calon peminjam modal UMKM tanpa bunga tersebut ditentukan oleh pihak BRKS melalui tahapan verifikasi dan validasi ketat agar modal yang dipinjam sesuai kebutuhan. Bahkan ada mekanisme pagu anggaran Rp40 juta yang dipinjam akan digunakan untuk kegiatan apa saja.
Selain itu, Dinas Koperasi dan UKM bersama BRKS turut melakukan pendampingan, pembinaan serta pengecekan supaya peminjam dapat memanfaatkan modal untuk meningkatkan volume usaha, termasuk dari segi pemasaran, digitalisasi usaha, temu bisnis, serta ikut pada agenda pameran dan bazar.
“Kami pastikan program Gubernur Kepri ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan UMKM,” tandas Riki. (Adv)