PEKANBARU, radarsatu.com – Kabar baik bagi pengguna Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau. Setelah hampir dua pekan terendam banjir, air mulai surut pada Minggu (16/3/2025), membawa harapan bagi warga dan pengendara.
Jika sebelumnya ketinggian air mencapai 54–55 cm di atas permukaan jalan pada Sabtu (15/3/2025), kini titik terdalam berkurang menjadi 44 cm. Penurunan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi lalu lintas di jalur vital tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Pelalawan, Zulfan MSi, mengungkapkan bahwa surutnya banjir dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah penurunan total pintu pelimpahan air (spillway gate) Waduk PLTA Koto Panjang di Kampar.
Selain itu, curah hujan yang mulai berkurang serta penurunan pasang laut turut membantu mengurangi genangan di jalan.
“Hujan memang masih turun dan pasang laut masih terjadi, tapi tidak separah sebelumnya. Debit Sungai Kampar juga mulai menyusut sejak pekan lalu,” jelas Zulfan.
Banjir yang melanda Jalintim tidak hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga berdampak pada tiga kecamatan terdampak paling parah, yakni Langgam, Pangkalan Kerinci, dan Pelalawan. Namun, dengan kondisi yang semakin membaik, aktivitas warga diharapkan segera kembali normal.
Saat ini, tim gabungan dari berbagai instansi masih bersiaga di sepanjang Jalintim untuk memastikan kelancaran lalu lintas. Sistem buka-tutup kendaraan tetap diberlakukan guna mencegah kecelakaan akibat jalan yang masih licin dan berlubang.
“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan banjir semakin surut. Apalagi kita sudah memasuki pertengahan Ramadan dan sebentar lagi arus mudik akan meningkat. Kami tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati,” ujar Zulfan.
Dengan situasi yang berangsur pulih, masyarakat berharap jalur utama ini segera kembali normal sepenuhnya, terutama menjelang musim mudik Lebaran.