Pelayanan Kebersihan di Karimun Terhenti, Retribusi Sampah Februari 2025 Bisa Hilang Puluhan Juta Rupiah

Kondisi sampah di salah satu TPS wilayah Kecamatan Karimun yang tidak terangkut ke TPA Sememal selama empat hari. (Foto: Kar)

KARIMUN, radarsatu.com – Retribusi sampah di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada Februari 2025 bisa hilang puluhan jutaan rupiah.

Hal itu dikarenakan pelayanan kebersihan terhenti. Pembersihan sampah biasanya dilakukan oleh petugas kebersihan.

Namun sudah memasuki hari kelima mereka melakukan aksi mogok kerja. Hal itu dipicu akibat dua bulan gaji (Januari-Februari 2025) mereka tidak ada kejelasan kapan akan dibayar.

Saat ini sampah menumpuk di sepanjang jalan, dan juga di tempat pembuangan sementara atau TPS.

Apabila terus dibiarkan, maka daerah berjuluk Bumi Berazam tersebut yang telah berkali-kali meraih Piala Adipura, akan terancam menjadi Kabupaten kumuh.

Bendahara Retribusi Penerimaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun, Rio Hartoyo, target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi sampah 2025 sebesar Rp 575 juta.

Namun, dengan terhentinya pelayanan kebersihan saat ini berdampak terhadap pencapaian target sebagaimana diharapkan.

“Untuk bulan Februari ini aja bisa hilang puluhan jutaan rupiah, karena pasti ramai tak mau bayar, apalagi toko-toko yang sampahnya tak terlayani. Juru pungut kita juga tak berani datang menagih retribusi, takut dimarahi,” kata Bendahara Retribusi Penerimaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun, Rio Hartoyo, Senin (17/2).

Ia menyampaikan, besaran target retribusi sampah 2024 juga sama dengan tahun 2025 yang realisasinya Rp 544 juta atau 96 persen.

“Tidak tercapainya target tahun lalu dikarenakan tersendatnya pelayanan, dan ini kembali terjadi lagi. Dengan permasalahan yang terjadi, target retribusi sampah tahun 2025 sulit tercapai, bahkan bisa anjlok,” kata Rio.

Dia menyebutkan, juru pungut retribusi sampah DLH Karimun sebanyak 13 orang. Terdiri dari 9 orang di Pulau Karimun besar, 3 di Pulau Kundur dan 1 di Kecamatan Moro.

“Mereka juga belum menerima gaji Januari dan Februari 2025. Dikabarkan gaji dari Rp 1,2 juta turun jadi Rp 1 juta per bulan,” ucapnya.

Rio berharap permasalahan yang terjadi dapat segera terselesaikan dengan cepat. Sehingga target retribusi sampah mendapatkan hasil yang maksimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *