Buktikan Dirinya Asli Dari Kepri, Satria Anak Melayu akan ke Tanjungpinang dan Berlari Bersama Masyarakat

Satria Sandika atau yang lebih di kenal "Satria Anak Melayu" yang merupakan Atlet Boxing Profesionalitas peringkat 2 Nasional di kelas super feather balik kampung ke Tanjungpinang untuk berlari dari Batu 20 ke Tepi Laut (Batu 0). (Foto: Dok. Pribadi)

JAKARTA, radarsatu.com – Atlet Boxing Profesionalitas peringkat 2 Nasional di kelas super feather, yakni Satria Sandika atau yang lebih di kenal “Satria Anak Melayu” dalam waktu dekat, berencana ke Kota Tanjungpinang.

Hal itu terungkap melalui video singkatnya yang diunggah di Platform media sosial Tiktok, lewat akun Satria Anak Melayu baru baru ini.

“Banyak yang bilang kalau saya ini bukan asli dari Tanah Melayu Kepri, saya pingin sedikit cerita dulu saya pernah lari dari batu 10 ke Tepi Laut, saya gak kuat,” kata Satria.

Saat dihubungi tim redaksi Radarsatu.com, Satria mengaku bahwa jenjang SMA di Tanjungpinang.

“Iya bang saya dulu pernah tinggal di Jalan Hang Lekir batu 10,” ungkap Satria.

Untuk itulah menurut nya terkait rencana kegiatannya di Tanjungpinang nanti, Atlet kelahiran Kota Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas ini akan (Challenge) menantang dirinya sendiri untuk berlari dari Batu 20 ke Tepi Laut (Batu 0).

“Nanti kalau saya balik ke Tanjungpinang saya pingin lari dari Batu 20 ke Tepi Laut,” tegasnya.

Satria yang memiliki banyak penggemar di kalangan anak muda khususnya generasi muda ini pun mempersilahkan bagi siap saja orang Tanjungpinang yang ingin bergabung berlari bersama.

Satria Sandika yang merupakan Atlet Boxing Profesionalitas peringkat 2 Nasional di kelas super feather saat ini berada di tim BOXEO dibawah pelatih mantan juara dunia dari Indonesia Nicho Thomas.

“Jadi buat teman-teman siapa saja boleh ikut nanti,” ujarnya.

Menurut Satria, terkait rencana kedatangannya ke Tanjungpinang, akan berlangsung pada tanggal 7 hingga 10 Februari 2025 nanti, sementara kegiatan berlari bersama akan dilakukannya pada Sabtu 8 Februari pukul 15.30 WIB (bada’ ashar) hingga selesai. Titik kumpul di Tugu Provinsi Dompak pada tanggal 8 pukul 15.30 sore.

pokoknya yang mau ikut tinggal komen, nanti kita lari sama-sama dan sehat sama-sama sampai ketemu di Tanjungpinang, “Takkan Melayu Hilang Dibumi,” tegasnya.

Satria mengaku Challenge berlari sejauh 20 KM yang akan dilakukannya tak sekedar pembuktian bahwa dirinya memang asal orang Kepri. Namun, lebih dari itu dirinya ingin memberikan contoh dan kesadaran bagi generasi muda khususnya kalangan pelajar untuk dapat mengejar prestasi salah satunya dunia olahraga.

Diakuinya bahwa dirinya baru mulai berlatih boxing pada saat masih duduk di bangku SMA tepatnya usia 16 tahun. Hal itulah yang akhirnya membuat hobinya yang sejak kecil suka berkelahi jadi tersalurkan di arena tinju.

Saat ini Satria berdomisili di Jakarta ia menjalani karir profesionalnya bersama tim BOXEO dibawah pelatih mantan juara dunia dari Indonesia Nicho Thomas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *