KARIMUN, radarsatu.com – Lampion menjadi identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Lampion biasanya digantung di depan sebuah bangunan atau jalan sebagai simbol untuk mengusir roh jahat.
Menyambut tahun baru Imlek 2576 yang dirayakan pada, Rabu 29 Januari 2025, ribuan lampion sudah terpasang.
Lampion yang terpasang tidak hanya menyemarakkan suasana kota Karimun, Kepulauan Riau.
Tapi juga memberikan keindahan bagi semua warga, tidak hanya masyarakat Tionghoa.
Tradisi menyalakan lampion jelang perayaan Imlek, sudah secara turun temurun diselanggarakan masyarakat Tionghoa di Bumi Berazam.
“Sebanyak 8.000 lampion yang dipasang dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek 2576,” ujar Sekretaris Yayasan Dewi Sakti Semesta Karimun, Wenjie Chue, Sabtu (25/1).
Dikatakannya, lampion dipasang mulai dari dalam dan luar Vihara Ngo Hu Niu Niu hingga sepanjang jalan Kamkong, Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral.
Sambungnya, keindahan lampion berhasil menjadi daya tarik tersendiri berbagai kalangan masyarakat.
“Cukup ramai masyarakat mengunjungi vihara untuk menikmati keindahan lampion dan berfoto-foto,” kata Wenjie Chue.
Ia menyebutkan, makna filosofis yang terkandung dari penyalaan lampion tersebut, untuk pengharapan di tahun yang baru agar diwarnai dengan rezeki, keberuntungan serta kebahagiaan.
“Jadi Intinya adalah untuk membawa dan mencapai rezeki yang maksimal di tahun-tahun mendatang,” tutur Wenjie Chue.
Disampaikannya juga, selain memasang lampion, yayasannya juga melaksanakan kegiatan bakti sosial dalam rangka menyambut Imlek 2025.
“Setiap tahun saat sambut Imlek kami melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu sesama sebagai bentuk kesyukuran,” pungkasnya.