Kepala BP Tanjungpinang Paparkan Pencapaian Pasca 6 Bulan Dilantik

Kepala BP Kawasan Tanjungpinang, Cokky Wijaya Saputra, SH. (Foto: radarsatu.com)

TANJUNGPINANG, Radarsatu.com – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Tanjungpinang Cokky Wijaya Saputra memaparkan sejumlah hal yang telah di capai oleh BP Tanjungpinang terutama pasca dirinya dilantik pada 26 Juli 2024 lalu yang dilantik langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang juga Ketua Dewan Kawasan (DK) Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan.

Cokky Wijaya Saputra mengaku bersyukur sebab telah berhasil merealisasikan pengembangan pelabuhan Tanjung Moco, dimana dalam empat bulan terakhir sudah enam kali kegiatan aktifitas bongkar muat di Pelabuhan tersebut.

“Alhamdulillah selama 2024, di bulan Juli sejak dilantik, program 100 hari kerja, yang sudah saya lakukan realiasi untuk pengembangan pelabuhan Tg Moco sudah 6 kali aktifitas kapal,” ungkap Cokky.

Mantan Wakil Direktur PT Pelabuhan Kepri ini menjelaskan aktifitas bongkar muat di Tanjung Moco, berupa jenis bahan material seperti batu penunjang infrastruktur untuk kebutuhan keseluruhan di Tanjungpinang.

“Material itu kita kirim ke satu perusahaan bergerak dibidang ready mix,” katanya.

Untuk diketahui Pelabuhan Tg Moco sendiri baru diserahkan terimakan kepemilikannya dari KSOP Kelas II Tanjungpinang ke BP Tanjungpinang pada Januari 2024 lalu.

Cokky menambahkan, dengan beroperasinya Pelabuhan Tg Moco dalam 4 bulan terakhir ini sudah 3 perusahaan yang sudah masuk, dua diantaranya melakukan realiasi perizinan dan mengantri untuk dilanjutkan prosesnya ke Pemko Tanjungpinang, serta 1 perusahaan lagi sedang melakukan kajian izin lingkungan untuk kesesuaian tata ruang.

“Kedepannya besar harapan kami BP Tanjungpinang bisa memaksimalkan aset milik negara di Tanjungpinang,” harapnya.

Selain itu pihaknya sambil berjalan terus mengkoordinasikan ke Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan RI tentang pelabuhan Tanjung Moco di Kawasan Dompak agar menjadi pelabuhan eskpor impor yang dapat menunjang perekonomian Kota Tanjungpinang terlebih kawasan pelabuhan tersebut berlokasi di Tanjungpinang.

“Kemaren terkait itu kegiatan laporannya sudah kami bikin ke Kementerian melalui Dewan Kawasan serta ke Bappenas berkaitan potensi pendapatan dari pelabuhan tersebut, laporan secara berkala dan Alhamdulillah ditindaklanjuti Dewan Kawasan yang diketuai oleh Bapak Gubernur,” ujarnya.

Cokky mengatakan, dengan amanah yang disandangnya dalam mengelola Kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas (FTZ) pihaknya sudah melakukan ekspor impor, namun penunjang pelabuhan yang selama ini di Sei Kolak Kijang, Bintan Timur dapat bergeser ke Dompak.

Menurut Cokky jika itu terwujud otomatis di Kawasan FTZ Dompak akan terbangun kawasan pergudangan karena sesuai peruntukannya kawasan Full Industri.

“Sedangkan Kawasan FTZ Senggarang sesuai rencana terperinci akan dilakukan pengembangan Central Business Districk (CBD),” ungkap Cokky.

Sementara itu terkait nilai investasi yang masuk di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Tanjungpinang, Cokky mengungkapkan dari 3 Perusahaan yang akan masuk tersebut nilainya lebih kurang Rp 20 Milyar.

Cokky mengatakan, bahwa untuk investasi di tahun ini, dua perusahaan sudah mengurus perizinan dan satu lagi yang masih menunggu yakni pengolahan biji plastik, kami juga sedang melakukan penjajakan pembangunan Depot BBM di Pulau Dompak.

“Sementara saat ini semuanya masih di Dompak, artinya dari 3 perusahaan yang sudah masuk, dimana nilai investasi pengolahan plastik sebesar Rp 10 Milyar, kalau dua perusahaan lagi membangun gudang penyimpanan masing masing berkisar Rp 5 Milyar,” jelasnya.

Sebelumnya Gubernur Kepri yang juga Ketua Dewan Kawasan Ansar Ahmad saat melantik Kepala Badan Pengusahaan (BP) Tanjungpinang di Gedung Daerah Tanjungpinang berharap, agar Kepala BP Tanjungpinang

mampu menjadikan Badan tersebut salah satu andalan dalam upaya percepatan ekonomi Kepri.

“Letak strategis dan posisi yang menjadikan Provinsi Kepri memiliki kekhususan dalam pengelolaan ekonomi khusus pada beberapa kawasan baik itu kawasan ekonomi khusus Batam, Bintan dan Karimun,” tegas Ansar.

Sehingga dengan adanya BP Kawasan ini dapat menjadi multiplayer efek dalam upaya peningkatan ekonomi Kepri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *