TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Kepulauan Riau (Kepri) memastikan tidak ada paksaan untuk para penambang pompong Pulau Penyengat agar pindah ke Dermaga Kuala Riau, Pelantar II, Tanjungpinang.
Direktur PT Pelabuhan Kepri, Awaludin mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan masyarakat dan organisasi penambang perihal kepindahan itu.
Hal itu lantaran kondisi dermaga Pulau Penyengat di Tanjungpinang yang semakin memprihatinkan.
“Kami tidak ada paksaan, ini murni karena kami memikirkan faktor keselamatan untuk masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk itu pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas jika para penambang ingin beroperasi di Dermaga Kuala Riau.
Selain itu, Awaluddin juga menepis kabar bahwa BUP PT Pelabuhan Kepri mengambil alih Dermaga Penyengat usai maraknya isu pemindahan tersebut.
Kemudian, perihal kabar bagi hasil untuk PT Pelabuhan Kepri, ia menuturkan pihaknya hanya meminta tarif dari satu penumpang saya per trip keberangkatan.
“Kalau biasa 15 per pompong, jadi 16 orang. Itu untuk operasional kan ada ruang tunggu, air, listrik, dan kebersihan,” tuturnya.
Namun, jumlah penumpang itu juga menyesuaikan kondisi pompong yang ada agar tidak membahayakan penumpang.
Sebelumnya, rencana pemindahan para penambang pompong di Dermaga Pulau Penyengat Tanjungpinang mendapat penolakan.
Hal itu lantaran belum adanya kejelasan perihal perbaikan Dermaga Penyengat yang memprihatinkan.
Penasihat Organisasi Penambang, Raja Asman menyebut, pihaknya sangat mendukung rencana perbaikan dermaga itu.
Tapi hingga kini para penambang tetap tidak ingin pindah selagi belum ada kejelasan perihal Dermaga Penyengat.
“Dinas perhubungan dan pemprov sampai saat ini belum ketemu. Kami bertanya, kalau pindah ini sampai kapan? Kapan mau dibangun?” ucapnya.