TANJUNGPINANG, Radarsatu.com – Mahasiswa jurusan Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menjalankan program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) dengan fokus pada peningkatan budidaya perairan di Kepulauan Riau. Program ini dipimpin oleh Ilham Adriansyach bersama 14 anggota lainnya dan didampingi oleh Ketua Jurusan Budidaya Perairan, Shavika Miranti.
Kegiatan ini juga menjadi kebanggaan bagi UMRAH sebagai satu-satunya jurusan di Kepulauan Riau yang berhasil lolos program PPK ORMAWA tahun ini.
Sebagai bagian dari program ini, Himpunan Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan (HMJ BDP) membangun bagan apung (kelong) di Desa Madong, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota. Bagan apung yang mereka buat berfungsi sebagai alat tangkap ikan, terutama untuk menangkap ikan rucah yang akan dibagikan kepada kelompok budidaya ikan di Kampung Madong.
Program ini disambut antusias oleh masyarakat setempat. Amzah, seorang pembudidaya ikan di Kampung Madong, merasa terbantu dengan adanya bagan apung tersebut.
“Dengan adanya bagan apung ini, saya sebagai warga Kampung Madong merasa sangat terbantu. Jika membeli ikan rucah di pasar, harganya cukup mahal, jadi kami tidak perlu lagi bersusah payah membeli,” ujarnya penuh syukur.
Dukungan juga datang dari Lurah Kampung Bugis, Rita Siswati yang memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan ini dalam sambutannya pada sesi sosialisasi sebelum pembangunan bagan apung dimulai.
“Kami bangga dengan inovasi dan upaya tim PPK ORMAWA BDP UMRAH dalam meningkatkan budidaya ikan di Kampung Madong,” ungkapnya.
Proses pembuatan bagan apung ini memakan waktu sekitar tiga minggu, dan semua anggota tim PPK ORMAWA terlibat, baik laki-laki maupun perempuan. Setelah bagan apung siap, anggota tim laki-laki melakukan pengoperasian di malam hari, sementara anggota perempuan bertugas menyortir hasil tangkapan pada pagi hari. Hasil tangkapan harian berkisar antara 20 kg ikan rucah, yang kemudian disalurkan kepada kelompok budidaya setempat.
Selain memberdayakan masyarakat, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Program ini memungkinkan anggota tim untuk mengembangkan keterampilan praktis dan mengkonversi 20 SKS mata kuliah sebagai bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Di akhir program, fasilitas bagan apung ini akan diserahterimakan kepada kelompok usaha bersama di Kampung Madong. Tim PPK ORMAWA berharap bahwa bagan apung ini dapat menjadi aset berharga dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.