Cagar Budaya Bintan Diujung Pulau

Rumah Tua Berakit, cagar budaya Bintan yang berada di ujung utara Pulau Bintan. Rumah dengan arsitektur Melayu ini menyimpan banyak kisah pendirinya di masa lampau dan menarik untuk disimak. (Foto2: ist)

RADARSATU, radarsatu.com – Pulau Bintan yang sudah dikenal dengan pariwisatanya yang mendunia, ternyata menyimpan banyak sekali budaya-budaya didalamnya. Berjalan beriringan dengan pesatnya kemajuan pembangunan pariwisata di Bintan, kebudayaan yang terkandung di pulau Bintan akan menjadi pelengkap buat wisatawan menghabiskan banyak waktu di Bintan.

Salah satu yang mulai digemari ialah berkunjung ke ‘Rumah Tua Berakit’, sebuah rumah bergaya Melayu yang dibangun pada tahun 1906 dan masih terawat hingga saat ini menjadi saksi dari perkembangan zaman di Desa Berakit.

banner 350x350

Rumah panggung berdinding papan kayu itu kini telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Bintan nomor 301/V/2017 pada tanggal 12 Mei 2017 sebagai cagar budaya Bintan. Warisan budaya yang insitu, rumah tradisional Melayu Berakit dijadikan sebagai balai perkumpulan masyarakat untuk merayakan hari raya idul fitri dan atau idul adha.

Nilai sejarah dari bangunan ini dari usianya yang lebih dari 100 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, serta mempunyai nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa maka rumah ini menjadi destinasi budaya yang dilestarikan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan.

Letaknya di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong. Berada di wilayah ujung bagian utara pulau Bintan. Sekilas, bangunan tua tersebut nampak biasa saja, namun dibalik kesederhanaannya, bangunan yang terbuat dari kayu kapur dan merbau tersebut menyimpan history pendirinya.

Warisan budaya yang insitu, rumah tradisional Melayu Berakit dijadikan sebagai balai perkumpulan masyarakat untuk merayakan hari raya idul fitri dan atau idul adha.

Rumah yang dihuni generasi ketiga dari pendirinya, Haji Akub, rumah tersebut menyimpan kisah pendirinya yang berjuang hidup melawan perampok pada masa itu. Kini, peninggalan pendirinya masih tersimpan rapi di rumah tersebut, seperti tombak, keris dan lain-lainnya.

Setelah ditetapkan sebagai warisan budaya Kabupaten Bintan, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata objek ini terus diupayakan untuk dilestarikan dan menjadi destinasi budaya unggulan di Bintan.

Wisatawan dapat melihat dan mendengar sejarahnya secara langsung sambil menikmati keunikan serta mengabadikan momen ketika berkunjung ke destinasi budaya ini.

Dengan menempuh waktu kurang lebih 40 menit dari pusat kota Tanjungpinang, wisatawan dapat langsung berkunjung ke rumah tradisional melayu Berakit dengan menggunakan transportasi darat sekaligus melihat keindahan Pantai Trikora yang indah nan asri, disepanjang perjalanan.

Rumah yang  memiliki lebar 7 meter dan panjang 12 meter itu memiliki enam ruangan dengan 66 tiang pondasi yang kokoh hingga saat ini. Kini rumah tua Berakit sering dikunjungi, baik wisatawan lokal dan mancanegara, bahkan beberapa peneliti dan jurnali kenamaan sering berkunjung untuk menelan kisah peradaban Melayu di ujung utara pulau Bintan tersebut. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *