TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Pengamat politik sekaligus akademisi, Zamzami A. Karim khawatir Debat I Pilkada Tanjungpinang hanya formalitas semata.
Hal itu ia sampaikan pada Sabtu (19/10) jelang debat antar pasangan calon (Paslon) itu berlangsung. Kekhawatiran itu muncul usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanjungpinang enggan membeberkan nama panelis pada debat nanti.
“Mungkin agar debat ini dirancang sekedar formalitas aja. Makanya kita tak tau siapa saja panelis yang akan mengajukan pertanyaan yang bisa menguliti isi visi misi masing-masing calon,” ujarnya.
Ia menyebut, jika kekhawatiran itu benar, maka kemungkinan debat tersebut tidak dapat mencerahkan masyarakat Tanjungpinang.
Zamzami pun menyayangkan sikap KPU yang enggan membeberkan nama para panelis.
“Kalau begitu, kita dapat membayangkan bahwa debat nanti malam hanya seperti obrolan di kedai kopi saja. Bisa jadi saling puja puji,” tuturnya.
“Padahal kita warga pemilih berharap debat nanti malam ada yang menguliti kebijakan kedua kandidat dan mengevaluasi kinerja mereka saat menjabat,” tambah Zamzami.
Hal itu agar ketika salah satunya memimpin akan bisa menyusun kebijakan yang bermutu tinggi hasil dari evaluasi publik melalui debat tersebut.
Sebelumnya, Ketua KPU Tanjungpinang, Muhammad Faizal mengungkapkan, setidaknya akan ada 5 orang panelis yang bertugas malam nanti.
“Kami yakin panelis yang kami tetapkan memiliki integritas. Akan kami umumkan setelah mereka selesai serahkan soal kepada kami,” ucapnya.
“Saat ini belum boleh kami informasikan karena menjaga integritas dan netralitas. Semuanya 5 dari berbagai profesi dan latar belakang pendidikan,” tambah Faizal.