LINGGA, radarsatu.com – Kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lingga, H. Alias Wello-H. Muhamamd Ishak (AWe-BISA) di Dusun 2 Desa Kerandin menjadi ajang pengaduan masyarakat kepada Alias Wello. Minimnya program pertanian, pembangunan hingga persoalan minimnya insentif untuk guru ngaji.
“Kami sebagai pejuang agama sangat ingin adanya penambahan honor bagi kami. Saat ini honor yang diberikan hanya Rp 150 perbulan. Maaf kata, untuk beli sabun saja tidak cukup,” kata Fatonah saat diberikan kesempatan berbicara, Sabtu (19/10/2024)
Dikatakan, dalam satu bulan ia mengajar dalam 16 kali pertemuan untuk anak-anak. Sebagai guru ngaji, tentunya ingin mendapat perhatian yang lebih baik dari pemerintah.
“Insya Allah kami titip kepada bapak (Alias Wello) agar nasib pejuang agama lebih diperhatikan. Kami dukung pak Alias Wello dan Bapak Muhammad Ishak,” kata Fatonah antusias.
Menanggapi hal ini, Alias Wello, memastikan, jika diberi amanah, pemerintahan akan memperbaiki kesejahteraan untuk para pengabdi di akar rumput. Guru ngaji, RT/RW akan tebih diperhatikan.
“Dengan catatan para pengabdi ini benar benar melakukan tugas melayani masyarakat dengan baik,” kata Alias Wello dan mendapatkan sambutan dari warga.
Selain meningkatkan insentif untuk pengabdi masyarakat di akar rumput, Alias Wello juga menekankan, AWe-BISA memiliki program peningkatan ekonomi keluarga. Program ini nantinya akan memberikan modal bergulir dan pembinaan untuk usaha usaha kecil.
“Silahkan ibu-ibu buat kelompok usaha. Nanti kami berikan modal, pembinaan dan pemasarannya. Jika memang usahanya tersebut menarik Insya Allah akan dibantu pemasarannya hingga luar daerah,” imbuhnya.
