Tim PKM DRTPM UMRAH Latih Guru SMPN 17 Bintan Buat Media Pembelajaran Digital Berdiferensiasi

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berdiferensiasi oleh Tim PKM UMRAH. (Foto: Tim PKM UMRAH)

BINTAN, RADARSATU.COM – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menyelenggarakan pelatihan untuk para guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 17 Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Pelatihan itu bertema “Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Digital untuk Mendukung Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi di SMP Negeri 17 Bintan”.

Pelaksanaannya berlangsung pada Sabtu (24/08), Sabtu (31/08), dan Sabtu (07/09) di laboratorium SMPN 17 Bintan.

Nur Asma Riani Siregar selaku Ketua Pelaksana mengatakan, dana kegiatan itu bersumber dari DRTPM Ditjen Diktiristek Kemdikbudristek Tahun Anggaran 2024.

“Tujuannya, untuk membantu para guru dalam memanfaatkan teknologi guna menciptakan media pembelajaran yang lebih interaktif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam, ” kata Dosen FKIP UMRAH itu.

Menurutnya, kegiatan itu juga sejalan dengan visi Kurikulum Merdeka yang menekankan pentingnya inovasi dalam proses pembelajaran.

Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menjadi fasilitator yang kreatif dan adaptif. Dengan demikian, pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa.

Selain Nur Asma Riani Siregar, dosen lainnya yang terlibat adalah Hanifah dan Rita Fitriani. Tidak hanya dosen, terdapat juga dua mahasiswa yakni Reny dan Yulia Tika Sari.

Baca Juga :  Waspada! Prakiraan Cuaca Kota Tanjungpinang: Potensi Hujan Petir

Lalu, ada juga dukungan asisten teknis dari mahasiswa prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Kimia UMRAH.

“Untuk memaksimalkan hasil dari pelatihan, peserta juga dapat bimbingan tambahan melalui grup WhatsApp,” ucapnya.

“Bimbingan ini berlangsung selama dua minggu setelah sesi luring selesai. Sehingga peserta dapat terus mengembangkan pemahaman mereka tentang materi, berdiskusi, dan mendapatkan panduan langsung dari tim pelaksana PKM DRTPM UMRAH,” tambah Nur Asma.

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berdiferensiasi oleh Tim PKM UMRAH. (Foto: Tim PKM UMRAH)

Tak hanya itu, pelatihan tersebut juga untuk membantu para guru menciptakan media pembelajaran yang mampu mengakomodasi perbedaan kemampuan siswa di kelas, sesuai dengan konsep pembelajaran berdiferensiasi.

Tim pelaksana mengajarkan cara memanfaatkan tiga platform digital utama, yakni Canva untuk pembuatan desain visual, Smart Apps Creator (SAC) untuk menghasilkan aplikasi pembelajaran, dan Powtoon untuk pembuatan video pembelajaran.

Pengintegrasian ketiga platform itu dapat menghasilkan media pembelajaran yang kaya, interaktif, dan tidak terbatas pada satu platform saja.

“Para guru kami latih merancang media pembelajaran yang dapat menjangkau beragam kebutuhan siswa. Baik dari segi visual, audio, maupun kinestetis,” tuturnya.

Baca Juga :  Baznas Kepri Raih 3 Penghargaan di Baznas Awards 2024

Ia berharap, para guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan mampu meningkatkan minat belajar siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan agar setiap siswa, dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda, bisa mendapatkan materi yang sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.

Selama pelatihan berlangsung, para guru menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari teknik baru ini. Mereka tidak hanya mendengarkan materi dengan serius, tetapi juga langsung terlibat dalam proses pembuatan media pembelajaran digital yang mereka rancang sendiri.

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berdiferensiasi oleh Tim PKM UMRAH. (Foto: Tim PKM UMRAH)

Di akhir pelatihan, berbagai media pembelajaran yang dibuat berhasil diselesaikan dengan baik.

Hal itu mencerminkan pemahaman yang mendalam terhadap materi. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas dan inovasi para guru, tim PKM UMRAH akan memilih tiga media pembelajaran terbaik untuk masuk dalam pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya memberikan pengakuan dan perlindungan hukum terhadap karya intelektual yang diciptakan oleh para guru.

Nur Asma Riani Siregar berterima kasih kepada Kepala Sekolah SMPN 17 Bintan yang telah memberikan kesempatan bagi tim PKM untuk melaksanakan kegiatan ini.

Baca Juga :  Tenaga Kesehatan Provinsi Kepri Mulai Lakukan Imunitas Hepatitis B

Dia juga mengapresiasi semangat dan partisipasi para guru selama proses pelatihan.

“Kami berharap ilmu dalam pelatihan ini dapat Bapak/Ibu guru terapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Sehingga, media pembelajaran digital ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas,” ujarnya.

Dengan selesainya pelatihan ini, harapan besar tertuju pada penerapan media pembelajaran digital yang lebih inovatif dan menarik di SMPN 17 Bintan.

Semoga hasil dari pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendukung pembelajaran yang lebih efektif dan berdiferensiasi, yang mampu memenuhi kebutuhan setiap siswa di era pendidikan digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *