HUT RI ke-79, KKSS Kepri Napak Tilas ke Makam Para Pejuang Bugis Makassar

Ketua BPW KKSS Kepri, Ady Indra Pawennari saat berziarah ke Pulau Penyengat. (Foto: Okta)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS) Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan napak tilas sekaligus berziarah ke beberapa makam para pendahulu Bugis Makassar, Jum’at (16/08) pagi.

Para pendahulu itu adalah para tokoh yang sejak ratusan tahun lalu eksis saat Kesultanan Johor, Riau, Lingga dan Pahang yang masih berjaya di masa lampau.

Ketua BPW KKSS Kepri, Ady Indra Pawennari mengikuti langsung kegiatan ini bersama para pengurus dan anggota. Tampak juga seorang Sejarawan yaknj Raja Malik Hafrizal yang juga sekaligus merupakan Zuriat Kesultanan Riau Lingga sebagai pemandu.

“Kami BPW KKSS Kepri, hari ini ziarah ke makam leluhur Bugis Makassar yang ada di Pulau Penyengat dan Sungai Carang,” ujarnya.

Rombongan BPW KKSS Kepri saat berziarah ke Pulau Penyengat. (Foto: Okta)

Pria Peraih Anugrah Pahlawan Inovasi Teknologi tahun 2015 itu menambahkan, kunjungan ziarah ke makam-makam tersebut dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia yg ke-79 tahun.

Baca Juga :  Kabar Gembira, Polda Kepri Buka Penerimaan Polri Sumber Sarjana (SIPSS) TA 2024

“Sekaligus untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kerajaan-kerajaan Melayu dari penjajahan barat,” tambahnya.

Di Pulau penyengat rombongan pertama kali berziarah ke kompleks makam Engku Putri Raja Hamidah yang merupakan permaisuri dari Sultan Mahmud Syah III.

Pulau penyengat yang awalnya pulau kosong dan strategis dijadikan sebagai mas kawin oleh Sultan Riau Lingga pada saat itu.

Di tempat yang sama, juga terdapat makam Raja Ali Haji, Pahlawan Nasional, sekaligus pengarang Gurindam 12.

Seusai dari makam Engku Putri, rombongan melanjutkan ke komplek makam Raja Haji Fisabilillah seorang Pahlawan Maritim. Namun, terlebih dahulu menyinggahi Yayasan Balai Maklumat Indra Sakti Pulau penyengat yang merupakan pustaka mini menyimpan manuskrip dan buku-buku sejarah.

Rombongan BPW KKSS Kepri saat berziarah ke Pulau Penyengat. (Foto: Okta)

Kemudian rombongan yang menaiki kendaraan becak motor, melanjutkan napak tilas dan menziarahi Komplek malam Raja Haji Fisabilillah. Kegiatan di pulau penyengat berakhir dengan sholat Jumat di Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat.

Baca Juga :  Curahan Hati Akibat Dampak COVID-19, Pria Mengapung Di Laut Diduga Bunuh Diri

Selain mendengarkan paparan sejarah yang runtut dari setiap lokasi makam, rombongan KKSS Kepri mendapatkan aspirasi. Khususnya perihal catatan sejarah dokumen sejarah penting perlu  dibukukan dan diperbanyak kembali.

“Ke depan akan kita bukukan kembali supaya generasi akan datang tidak kehilangan catatan sejarah itu,” ujar Ady.

Sejarawan yang juga zuriat yang dipertuan muda, Raja Malik Hafrizal menilai kegiatan KKSS Kepri sebagai hal yang luar biasa bagus.

“Kita menoleh kebelakang untuk menyongsong ke depan,” katanya.

Menurutnya, sumpah setia Bugis Melayu, telah mengilhami orang Bugis selain banyak pelajaran moral yang tersirat.

“Semangat itu harus kita hidupkan kembali di masa ini,” tambahnya.

Senada hal itu, Wakil Ketua BPW KKSS Kepri, Arifin Ahmad mengatakan, dari Napak tilas dan ziarah itu sarat akan pesan penting.

Baca Juga :  Penumpang Bandara RHF Tanjungpinang Melonjak saat Iduladha

“Kita mengenang bukti sejarah Bugis di Riau telah menapakkan pondasi dan persebatian dengan orang Melayu. Sebagai penerus, kami akan terus meneruskan sehingga perjanjian Melayu Bugis semakin kita kenang,” ujarnya.

Usai sholat dan makan siang, kegiatan masih berlanjut dengan menziarahi, makam pendahulu KKSS Kepri.

Misalnya, ke makam Andi Bakok di Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Besartari dan makam Andi Anwar, Nuryasin serta Daeng Manambong yang berlokasi di TPU Batu Sepuluh, Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *