Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang Tanggapi Kabar Anak 13 Tahun Meninggal Usai Berobat

Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang. (Foto: dok. Puskesmas Sei Jang)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) tanggapi kabar anak 13 tahun yang meninggal usai berobat.

Kepala Puskesmas Sei Jang, Faisal mengungkapkan, pada hari kejadian, pihaknya memang menerima kedatangan Dyo (13) beserta ibunya untuk berobat dengan keluhan sakit perut.

“Itu memang ada pasien ditangani di Puskesmas. Saat itu datang pertama kali ditangani oleh dokter dilakukan pemeriksaan fisik dan wawancara,” ucapnya, Kamis (11/07).

Kemudian, dokter juga memberikan obat dan edukasi dalam mengonsumsinya. Lalu, pasien itu pun pulang.

Tak berselang lama, Dyo kembali diantara ke puskesmas tapi dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Baca Juga :  Bawaslu Kota Tanjungpinang dan Kodim 0315/Bintan Bangun Sinergitas Sukseskan Pilkada 2020

“Kondisi tak sadarkan diri kemudian dibantu dengan tim Puskesmas diberikan tindakan,” tuturnya.

Namun sayang, pada saat itu nyawa Dyo tak tertolong. Pihak puskesmas pun turut menyesali hal tersebut dan mengantarkan jenazah hingga kediamannya.

Faisal memastikan, segala tindakan yang dilakukan oleh dokter kalau itu telah sesuai standar prosedur.

“Dokter telah melakukan tugasnya sesuai dengan apa yang harusnya dilakukan,” ucapnya.

Kendati demikian, ia mengakui kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi Puskesmas Sei Jang agar memberikan pelayanan lebih baik.

“Ini tetap jadi bahan evaluasi kita. Kita selalu melakukan evaluasi setiap hari Setiap pagi kita selalu briefing pelayanan. Kami selalu menanyakan masalah yang terjadi,” tutur Faisal.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka, Polisi akan Surati Mendagri

Sebelumnya, Lia yang merupakan ibu dari Dyo Putra Pratama (13) membeberkan kronologi saat anaknya berobat di Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) sebelum meninggal.

Ia menjelaskan, dirinya sempat melakukan pengecekan tensi secara mandiri terhadap Dyo. Hasilnya, tensi anaknya itu terlihat tinggi ditambah juga dengan keluhan anaknya. Maka dari itu, ia berinisiatif membawa Sang Anak untuk berobat ke Puskesmas Sei Jang, Selasa (09/07) kemarin.

Namun saat berobat di puskesmas, dokter yang menangani anaknya justru menolak untuk melakukan pengecekan tensi.

Baca Juga :  Pegawai BUBU Hang Nadim BP Batam Ikuti Diklat

“Seharusnya dokter ikuti. Permintaan saya kan simpel. Kenapa tidak diindahkan. Malah dibilang anak seusia anak saya tak perlu cek tensi. Sebetulnya kan hanya butuh waktu 5 menit,” katanya.

Lia mengaku, dirinya telah mengikhlaskan kepergian Buah Hatinya itu. Akan tetapi, ia tetap menyayangkan pelayanan dari puskesmas tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *