Bank Sampah, Trik Jitu Merawat Lingkungan

Bank Sampah Tunas Muda Berkarya (TMB). (foto: Okta)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Bank sampah jadi salah satu trik jitu dalam merawat lingkungan ala Iswanto, Direktur Tunas Muda Berkarya (TMB) di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Langit pada Sabtu (29/06) pagi di Jalan Jatayu tepatnya RW 10, RT 03 Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang Timur terlihat cukup bersahabat.

Dari salah satu sudut gang, terlihat dua pria yang sedang menerima barang bekas berupa tumpukan botol plastik dan setumpuk kardus bekas dari seorang anak muda.

Selanjutnya dua jenis barang yang bisa didaur ulang itu ditimbang, dan dengan disaksikan si pemilik barang kemudian dilakukan pencatatan. Kemudian barang-barang tadi disimpan dan disatukan dengan tumpukan barang sejenis dalam sebuah bangunan semi permanen berukuran 5×6 meter.

Inilah salah satu aktifitas yang dijalankan pengelola Bank Sampah, bernama Tunas Muda Berkarya (TMB) itu. Selalu direktur bank sampai TMB, Iswanto (47) setiap akhir pekan, dengan dampingi sekretarisnya, yakni Agus Muladi (58) dengan sabar menantikan kedatangan nasabah Bank Sampah yang mereka kelola.

Bank sampah yang dikelolanya itu baru resmi berdiri sejak akhir 2023 lalu.

“Saat ini jumlah nasabah tetap kami berjumlah 16 orang ditambah nasabah tidak tetap ada sebanyak 57 orang,” ungkapnya kepada Radarsatu.com.

Latar belakang berdirinya Bank Sampah tersebut, dituturkan Iswanto beranjak dari mengisi kekosongan waktu luang. Sebagai pemilik bengkel bubut, dimana dirinya kerap hanya duduk santai saja bersama bapak bapak yang ada di kampung bangun dari itu.

“Daripada hanya duduk saja, akhirnya timbulah ide positif membuat Bank Sampah, dimana harapannya agar sampah sampah tidak berserakan begitu saja,” ungkapnya.

Hampir mirip seperti bank sungguhan, Bank Sampah TMB rutin melakukan pembukuan terhadap tabungan yang dimiliki nasabahnya dari hasil penjualan sampah daur ulang bekas tadi.

“Dari hasil tabungan nasabah, total nilai uang dititipkan ke kami senilai Rp 1,7 juta, jika diperlukan uang tersebut bisa diambil kapan saja oleh si nasabah, atas bisa dikonversikan ke barang-barang sembako” jelas Iswanto.

Secara materi seperti itulah manfaat dari bank sampah, namun disisi lain keberadaan bank sampah TMB juga banyak menyimpan nilai positif. Antara lain menjaga lingkungan masyarakat bersih, dan mengedukasi untuk memilah dan membuang sampah pada tempatnya.

“Setidaknya kehadiran Bank Sampah ini, kami mengedukasi masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, dimulai dari keluarga dengan memilah dan memilih sampah daur ulang, antara lain kerta bekas, botol kaca atau plastik, dan kaleng,” jelas Agus Muladi selaku Sekretaris Bank Sampah TMB.

Lebih lanjut Purnawirawan TNI AL ini, memiliki satu rencana besar, yakni selain lingkungan bersih, iya menjadikan saluran air seperti drainase yang tersumbat dari tumpukan sampah bisa dibersihkan.

“Saya berpikiran adanya aksi besar, gimana caranya menuntaskan sampah yang non organik menumpuk di resapan dekat drainase di jalan hang lekir itu,” tegasnya.

Agus Muladi mengungkapkan kerisauannya usai melihat langsung, kondisi daerah resapan air di jalan hang lekir kawasan batu 10 beberapa waktu lalu. Semoga niat baik pegiat Bank Sampah Tunas Muda Berkarya dapat terwujud dengan kemudahan dan kelancaran atas apa yang akan dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *