Pemdes Landak dan Masyarakat Kompak Tolak Akses Gunung Datuk dari Letung

Amirullah, Kepala Desa Landak

ANAMBAS, RADARSATU.com – Pemerintah Desa Landak bersama masyarakat kompak menolak wacana pembangunan akses gunung Datuk dari Kelurahan Letung, Jemaja Kabupaten Anambas.

Kepala Desa Landak Amirullah menegaskan, keberadaan gunung Datuk berada di Desa Landak dan merupakan aset berharga bagi Desa Landak.

“Kita Pemerintah Desa Landak tidak setuju dengan wacana perencanaan akses buka jalan di rancang dari kelurahan letung, sebab gunung Datuk masuk wilayah Desa Landak,” tegasnya, Senin, (7/6/2021)

Amirullah mengaku terkejut, tanpa ada koordinasi dengan Pemdes Landak, konsultan perencana telah turun melakukan survey untuk menyusun Detail Engineering Design (DED) pembangunan jalan itu.

“Semestinya dari pihak terkait berkoordinasi juga dengan Desa Landak. Kita juga mempunyai keinginan terkait pembangunan wisata di gunung Datuk tersebut, dan informasi saat ini yang saya dapatkan sudah turun konsultan untuk membuat perencanaan sebagai usulan DED untuk pekerjaan,” tuturnya.

Ia meminta agar Pemkab Anambas mempertimbangkan kembali pembangunan akses jalan menuju gunung Datuk, ia tidak ingin pembangunan tanpa koordinasi itu menjadi polemik di Desa Landak, sebab rencana pembangunan itu sudah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.

Ia juga menerangkan bahwa Desa Landak sudah menobatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengurus objek wisata gunung Landak.

“Selain itu gunung Datuk sudah banyak dikunjungi oleh Wisatawan Mancanegara. Untuk mencapai lokasi gunung Datuk tersebut akses utama dari Desa Landak yang di pandu dari Pokdarwis Desa Landak,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Pemberdayaan Masyarakat ( BPD) Desa Landak, Alizar menegaskan keberatannya terkait rencana pembangunan akses jalan menuju gunung Datuk dari Kelurahan Letung

“Saye dan masyarakat sangat keberatan dengan perencanaan akses menuju wisata gunung Datuk dari Kelurahan Letung, karena Desa Landak yang menggagaskan gunung Datuk sebagi aset wisata Desa Landak hingga viral di media,” tegasnya.

Alizar meminta agar Pemkab Anambas tidak tutup mata dengan upaya promosi gunung Datuk yang selama ini dilakukan Pokdarwis Desa Landak.

“Kami Desa Landak lah yang berusaha payah mempromosikan gunung Datuk tersebut sebagai daerah wisata dan kenapa saat ini pemerintah sudah tau tapi pura-pura tidak tau terkait ini,” pungkasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Landak, Sahril tetap berkeinginan akses jalan menuju gunung Datuk tetap dibangun di Desa Landak.

“Saya tidak menyetujui hal itu terjadi, karena saat diresmikan wisata di Pasir Panjang pada waktu yang lalu gunung datuk juga sebagai akses wisata Desa Landak,” terangnya.

Ia menambahkan, banyak tempat-tempat wisata di gunung Landak yang menjadi primadona wisatawan.

“Ada keunikan dari gunung Datuk tersebut, seperti air bambu yang sering di ucapkan buluh perindu dan saya sudah memberikan air bambu itu kepada bapak Bupati. Ini adalah aset Desa. Jadi saya tidak setuju rencana akses menuju gunung Datuk tersebut dari Kelurahan Letung,” tutupnya.

(Hrs)
Editor: Patar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *