AJI Batam Kecam Wali Kota Batam Halangi Tugas Jurnalis Saat Meliput

BATAM, RADARSATU.COM – Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, Slamet Widodo mengecam keras tindakan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi yang menghalangi tugas Jurnalis saat melakukan peliputan.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan Rudi telah membunuh karakter dan kebebasan pers, seharusnya sosok pemimpin itu menjadi contoh bagi kebebasan pers, tetapi justru sebaliknya.

“Kami mengecam keras tindakan yang dilakukan Wali Kota Batam. Itu sudah membunuh karakter dan kebebasan pers, seharusnya dia (Rudi) menjadi contoh bagi kebebasan pers, bukan malah sebaliknya,” kata Widodo, Minggu (31/1/2021).

Pria yang akrab disapa Dodo itu mengatakan, tindakan tersebut dialami oleh Beres Lumbantobing Jurnalis Tribun Batam yang merupakan anggota AJI. Kegiatan jurnalistik yang dilakukan seorang jurnalis bukan untuk dirinya, namun untuk keperluan dan kebutuhan publik.

“Saat melakukan peliputan itu jurnalis dilindungi undang-undang. Kalau tak mau direkam, kenapa mengundang wartawan? Ini tindakan yang tak terpuji dan layak mendapat sanksi tindakan menghalang-halangi kegiatan jurnalis. Kegiatan jurnalis tidak hanya menulis di koran, namun di kanal media sosial juga bisa digunakan,” ujarnya.

Diketahui, kejadian seperti ini bukan kali pertama dilakukan oleh Rudi. Sebelumnya tindakan tersebut juga dialami oleh jurnalis Ikawati Ratna Dewi di Balirung lantai 3 BP Gedung BP Batam, Selasa (10/03/2020) lalu di Hotel 01 Batam Center.

Sementara itu, Beres menjelaskan, tindakan tersebut terjadi di halaman Kantor Disdukcapil Kota Batam di Sekupang, Jumat (29/1/2021) lalu sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat itu Beres tengah melakukan live streaming melalui kanal Facebook saat Rudi memberikan sambutan pada agenda pemusnahan 480.088 keping KTP elektronik yang tak dipergunakan. Tiba-tiba Rudi menyuruh mematikan rekaman video itu.

“Itu ruangan terbuka. Saat itu saya sedang melakukan kegiatan jurnalistik yakni merekam dan melakukan live streaming melalui kanal Facebook.

“Setelah itu Rudi yang sedang berbicara menyela dan menghardiknya, dengan nada tinggi. “itu merekam ya? Matikan, matikan, matikan,” jelasnya sembari menirukan ucapan Rudi.

Beres mengatakan, tidak hanya itu, Rudi juga menyuruh beberapa staf untuk mengusirnya dan meminta menghapus video dengan nada tinggi.

“Ambil hapenya. Hapus! Kata dia dengan nada kurang enak. Kemudian dua staf Rudi dan seorang pria yang mengenakan pakaian lengkap TNI menggiring saya ke pojok sembari mengambil paksa hape saya.

“Setelah dicek hape dan dipastikan siaran mati baru dibalikan ke saya. Saya benar-benar syok dengan kejadian ini,” ujarnya.

Beres menambahkan, kedatangannya untuk melakukan peliputan agenda tersebut karena diundang oleh Sekretaris Disdukcapil Kota Batam Dewi Rupianti

“Undangan resmi ada. Tapi saya kecewa diperlakukan seperti itu, saya seperti musuh,” tambahnya dengan nada kesal.

Penulis : Riandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *