Terkait Video OTT APK, Ansar Duga Ada Rekayasa

Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad Didampingi Oleh Ade Angga Ketua Tim Pemenangan dan Novaliandri Fathir Wakil Bendahara Pasangan Ansar-Marlin Saat Menggelar Konferensi Pers di Kedai Kopi Batu X.

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Riau nomor urut 3, Ansar Ahmad mengklarifikasi video Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh sejumlah oknum saat pembagian beras Program Keluarga Harapan (PKH) yang disertai dengan pembagian APK pasangan Ansar-Marlin yang tengah viral.

Ansar menduga kejadian itu dipenuhi dengan intrik politik yang dilakukan oleh lawan politiknya mengingat pelaksanaan Pilkada yang tinggal menghitung jam.

“Kejadian tadi sore itu menurut pandangan saya adalah kejadian rekayasa, dimana saat pembagian beras PKH,” katanya.

Berdasarkan keterangan tim kampanye diterima oleh Ansar, kejadian itu bermula dari beberapa oknum yang mendatangi rumah masyarakat penerima beras PKH.

Baca Juga :  Kali Pinang Kencana Dipenuhi Sampah, Komunitas Lingkungan Keluhkan Bau

Dari rumah masyarakat, oknum tersebut merampas APK berupa kalender pasangan Ansar-Marlin yang sebulan yang lalu diserahkan oleh tim canvasing Ansar-Marlin.

“Kebetulan di rumah masyarakat kebetulan di rumah masyarakat itu ada alat peraga kampanye kita yang sudah lama dibagikan oleh tim canvasing kita,” tuturnya.

Oknum tersebut kemudian membawa APK yang masih dalam keadaan tergulung itu ke gudang penyalur beras PKH dan menuduh penjaga gudang dan pemilik gudang membagikan beras PKH sembari membagikan APK.

“Oknum tersebut mengambil apk itu lalu datang ke gudang penyalur, lalu di gudang itu oknum itu menuduh penjaga gudang membagikan beras PKH dan APK,” terang Ansar.

Baca Juga :  Ketua Stisipol Daftar Bacalon Wawako Tanjungpinang di PDIP

Ansar juga menyampaikan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh sejumlah oknum itu telah dibantah oleh pemilik gudang beras PKH dan masyarakat sekitar.

“Penjaga dan pemilik gudang serta masyarakat sekitar mengatakan pembagian beras itu tidak ada pembagian APK,” pungkasnya.

Ansar juga menegaskan bahwa selama karir politiknya ia tidak pernah membeli suara masyarakat dalam bentuk apa pun juga.

“Saya pertegas, sepanjang perjalanan politik saya mengikuti jabatan politik apapun belum pernah saya membeli suara masyarakat dalam bentuk apa pun,” tegasnya.

Mantan Bupati Bintan 2 periode itu mengajak agar Paslon lain dan tim pemenangan nya menggunakan cara-cara yang baik untuk menarik suara masyarakat.

Baca Juga :  Wabup Lingga Tegaskan Pelayanan Kesehatan Tidak Boleh Asal

Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat dan pendukungnya tidak terpengaruh dengan video OTT APK itu.

“Saya mengajak Paslon lain, mari kita menggunakan cara-cara yang baik dan terhormat. Kami juga meminta masyarakat sedikit pun tidak terpengaruh dengan cara-cara yang tidak bermartabat ini,” pintanya. (Nuel)

Editor : Ode

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *