Keren, Prototipe Kapal Katamaran Ini Buatan Dosen Umrah

Prototipe Kapal Katamaran Sollar Cell buatan dosen Umrah Tanjungpinang, Kepri saat uji coba

TANJUNGPINANG, – – Melihat karya-karya anak bangsa yang tidak kalah dengan negara lain tentu membuat kita merasa bangga sebagai warga negara Indonesia.

Seperti yang dilakukan dosen dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang mengembangkan prototipe kapal, yaitu sebuah teknologi yang bisa disebut prototipe kapal Katamaran solar cell yang mampu mengarungi pesisir pantai tanpa bahan bakar.

 

Ditemui radarsatu.com dosen jurusan teknik elektro di UMRAH, Anton Hekso Yunianto mengungkapkan bahwa alasan mengembangkan prototipe kapal Katamaran ini sebagai inovasi wisata pesisir.

Tidak mudah dan memakan waktu yang tidak sebentar, Anton merancang mulai dari model dan material hingga sollar cell. Kegagalan seakan sudah menjadi temannya. Namun Anton mengaku pantang menyerah hingga akhirnya bisa menyelesaikan prototipe kapal jenis Katamaran asli Indonesia.

“Kalau soal gagal ya banyak, tapi saya pantang nyerah. Sejak selesai SMA saya terus berupaya. Nah sampai sekarang ya terwujud. Alhamdulillah ya,” jelas Anton saat ditemui Radarsatu di warung kopi XI, Tanjungpinang, Minggu (2/2/2020).

Menurut pria paruh baya ini, kapal buatannya menggunakan panel surya atau Sollar Cell yang menyerap energi matahari untuk menggerakkan kapal.

“Kami membuat kapal yang berbahan bakar sollar cell bertujuan untuk mendukung wisata mangrove dan wisata terumbu karang akan kita buat transparan,” katanya.

Saat ditanya keunggulan kapal tersebut, Anton mengaku banyak kelebihannya dengan kapal biasa. Antara lain, kapal ini dapat mengurangi kebisingan karena tidak menggunakan mesin diesel, stabilitas bagus karena menggunakan dua lambung.

“Kita juga lengkapi dengan GPS tracker untuk mendeteksi keberadaan kapal dan geladaknya juga lebih luas. Jadi keamanan dan kenyamanan kapal ini lebih baik dari kapal biasa,” ungkap Anton seraya menyeruput kopinya.

Disinggung soal biaya pembuatan, Anton menyebut sebesar Rp200 juta untuk dapat mengangkut kapasitas lima penumpang kapal.

Anton berharap kapal katamaran karyanya dapat berkontribusi untuk Provinsi Kepri, sebab Anton yakin kapal ini kelak akan dapat menarik minat wisatawan.

Bahkan, sebut Anton, dirinya siap memproduksi apabila ada pihak yang memesan. Baik itu pemerintah atau pihak swasta.

“Apabila ada pihak yang berminat dan melakukan pemesanan, pihaknya sudah siap untuk memproduksi secara massal,” tutur Anton optimis. (Nuel)

Editor: Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *