Melayani 11 Desa, Puskesmas Tajur Biru Kurang Dana Operasional

LINGGA, – – Masyarakat Desa Temiang, Kecamatan Senayang melalui Ketua Lembaga Pengawasan dan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LPI-TIPIKOR) Kabupaten Lingga M.Syafi’i kepada pewarta menyebutkan, Masyarakat Desa Temiang mengeluhkan terhadap pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tajur Biru.

“Di Desa Tajur Biru sangat tidak maksimal. Puskesmas Desa Tajur Biru masih termasuk wilayah Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga yang menaungi sebelas (11) Desa termasuk juga Desa Temiang,” ujar Ketua Lembaga Pengawasan dan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LPI-TIPIKOR), Kabupaten Lingga M.Syafi’i., Kamis.

Pasalnya, masyarakat Desa Temiang, Kecamatan Senayang selama ini tekendala masalah pelayanan transportasi laut (Speed Bod) yang disediakan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga melalui Puskesmas yang berada di Desa Tajur Biru tidak dilengkapi dengan fasilitas persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.

Sehingga kerap kali membuat masyarakat kesal saat ada pasien yang mau dirujuk secara darurat namun terkendala keberangkatan sampai sekian jam lamanya.

“Ini bukan kejadian satu dua kali malah ini berulang-ulang, tidak ada tindak tegas dan sigap seperti harapan masyarakat,” ujarnya.

Apalagi kejadian beberapa waktu lalu, terdapat pasien yang merupakan warga Desa Temiang, yang tidak dapat menyelesaikan persalinan di Puskesmas Desa Tajur Biru harus menunggu lama untuk dirujuk ke RSUD Tanjungpinang, Kepri.

Hal itu disebabkan karena diduga kelalaian pihak Puskesmas yang tidak ada persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk transportasi.

“Ini sungguh luar biasa, apa lagi terkait untuk keselamatan dan nyawa pasien,” jelasnya.

Syafi’i berharap agar pihak pemerintah Kabupaten Lingga melalui instansi terkait (Dinas Kesehatan) dapat dengan segera melakukan pengawasan serta kebijakan yang maksimal untuk mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat di sebelas desa kepulauan di wilayah kerja Puskesmas Tajur Biru, Kecamatan Senayang.

Kepala Desa Temiang Hamid juga membenarkan permasalah yang sedang dihadapi warga setempat.

“Benar pak, inilah permasalahan di Desa kami selama ini, memang transportasi jenis (Speed Bod) ada, namun kendalanya tetap pada Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kerap tidak ada persediaan saat diperlukan, sementara Kios penjual BBM jauh,” ungkapnya.

“Seharusnya persediaan BBM selalu ada karena termasuk wilayah kepulauan, lagi pula kita tidak pernah tahu kapan itu musibah datang, jadi kesiapan BBM untuk mesin Speed Bod sebagai transportasi harus selalu disiagakan,” ujar Kades Temiang tersebut.

Sedangkan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tajur Biru Ibu Ranti menjelaskan, permasalahan yang terjadi saat ini bukanlah disebabkan karena kesengajaan, namun permasalahan tersebut dikarenakan pihak Puskesmas Tajur Biru kekurangan Dana Operasional sehingga untuk persediaan BBM tersebut tidak tersedia di Puskesmas Tajur Biru.

“Bukan kesengajaan, tapi kekurangan dana operasional, sehingga persediaan BBM kami belum bisa,” ujarnya.

Laporan: Agus Salim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *