Mendagri Harap Kontestasi Politik Lebih Mendidik Masyarakat

JAKARTA – Di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat dimintai tanggapannya tentang insiden intimidasi di acara Car Free Day yang diduga dilakukan sekelompok orang yang sedang mengkampanyekan #2019GantiPresiden. Menteri Tjahjo menyayangkan kejadian tersebut. Harusnya proses politik yang berjalan, lebih mendidik masyarakat. Bukan kemudian memancing reaksi dari kelompok masyarakat. Itu sama saja, sedang menyemai bibit konflik.

“Marilah memberikan proses pendidikan politik kepada masyarakat yang dewasa. Pilihan Pilpres pada tahap mekanisme kampanye dan hari H pilihan. Jangan dibangun pada sebuah proses yang tidak mendidik apalagi dibangun pada sebuah proses yang memancing kekerasan,” kata Tjahjo, di Jakarta, Senin (30/4).

Tapi Tjahjo yakin masyarakat sekarang sudah cerdas dan dewasa. Tidak mudah terpancing. Apalagi terprovokasi. Namun tetap saja, ia menyayangkan terjadinya peristiwa intimidasi. Terlebih lagi proses pemilihan presiden (Pilpres) masih lama. Harusnya sekarang yang dibangun adalah bagaimana caranya saling menghormati pilihan politik masing -masing. Bukan justru melakukan intimidasi kepada mereka yang berbeda pilihan.

“Saya kira masyarakat harusnya arif dan cukup dewasa. Soal orang suka dan tidak suka atau punya pilihan nanti silahkan, ini kan masih lama tahap kampanyenya saja belum, tahap pengumuman calon belum,” kata Tjahjo.

Tjahjo juga yakin, Badan Pengawas Pemilu bisa mengantisipasi itu. Ia minta diantara semua elemen masyarakat tetap saling menghormati. Walau misalnya berbeda pilihan politik.

“Kami kalau di Kemendagri lewat Kesbangpol terus menyampaikan sosialisasi supaya jangan terpancing bahwa ada tahap-tahap proses untuk kampanye, ada tahap proses untuk melakukan pendidikan politik yang baik,” katanya.

(Humas Kemendagri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *