Beda Persepsi Soal Sister City Antara Lis – Maya dengan Syahrul – Rahma

Kedua Paslon saat debat publik putaran pertama di CK Hotel Tanjungpinang
Kedua Paslon saat debat publik putaran pertama di CK Hotel Tanjungpinang

Oleh: Baharudin Rahman

Debat Pilkada Kota Tanjungpinang Tahun 2018 pada putaran pertama antara Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah – Maya Suryanti dan Syahrul – Rahma, meninggalkan sebuah catatan terkait beberapa perbedaan pemahaman antara kedua pasang calon yang akan berkompetisi pada Pilkada Kota Tanjungpinang Tahun 2018.

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan Tim Panelis melalui moderator debat adalah terkait dengan Sister City ( Kota Kembar ) dalam hal kemitraan pelayanan publik bagi Kota Tanjungpinang kedepannya.

Pada segment tersebut, pasangan calon nomor urut 2 Lis Darmansyah – Maya Suryanti yang mendapatkan pertanyaan terkait Sister City yang cocok bagi Kota Tanjungpinang. Lis Darmansyah Calon Walikota Tanjungpinang Nomor Urut 2 menjawab pertanyaan tersebut dengan memilih salah satu Kota Budaya dan Pariwisata di Thailand yaitu Chiang Mai yang dianggap pasangan ini lebih cocok dijadikan Sister City bagi Kota Tanjungpinang.

Sister City atau Kota Kembar merupakan bentuk kerja sama yang disepakati secara resmi antara dua daerah / wilayah yang berbeda Negara yang mencakup beberapa sector pembangunan. Kemitraan Sister City ini merupakan salah satu upaya yang diberikan oleh UU kepada Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi transfer pengetahuan dan keahlian antar kota guna mengatasi kebutuhan yang dipandang perlu bagi perkembangan dan kemajuan daerah.

Pemilihan Sister City dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan kepentingan, bukan hanya soal kesamaan kultur, tetapi lebih kepada persamaan pola dalam mempertahankan dan melestarikan kultur budaya masing masing.

Disamping itu juga ada pertimbangan geografi, demografi dan regulasi. serta adanya kepentingan lain yang dipandang perlu untuk dipelajari dari daerah yang dijadikan Sister City.

Ada beberapa daerah di Indonesia yang merupakan Sister City Chiang Mai Thailand diantaranya adalah Jawa Barat dan Jokjakarta. Pertimbangannya adalah pada keunggulan Chiang Mai dalam upaya pelestarian budaya dan situs situs sejarah yang dimiliki oleh wilayah tersebut serta keunggulan dalam hal sektor pariwisata.

Gambar Sungai Ping di Chiang Mai

Sangat beralasan jika Pasangan Calon Lis Darmansyah – Maya Suryanti dalam Debat Kandidat, ketika harus memilih kota yang dianggap cocok menjadi Sister City bagi Kota Tanjungpinang memilih Chiang Mai. Tanjungpinang merupakan Tapak Peradaban Kebudayaan Melayu, juga memiliki khazanah budaya yang cukup tinggi serta situs situs sejarah yang cukup banyak.

Potensi ini sama halnya yang di miliki Jawa Barat sebagai Tapak Kejayaan Kerajaan Parahyangan dan Kerajaan Siliwangi dan Tapak Kesultanan Jokjakarta di Jokjakarta dengan Kota Chiang Mai sebagai Pusat Peradaban Kerajaan Lannathai Thailand.

Hanya saja yang membedakan sudut pandang geografis, Jawa Barat dan Jokjakarta lebih pada geografis pegunungan dengan wilayah Chiang Mai, sementara Kota Tanjungpinang lebih pada kawasan perairan. Kota Chiang Mai di lintasi oleh Sungai Ping yang menjadi kawasan kawasan industri pariwisata, sementara Tanjungpinang memiliki Kawasan Sungai Carang yang jika dikembangkan akan menjadi kawasan wisata baru yang tidak kalah menariknya.

ini konsep rencana sungai carang kedepan

Dalam hal sector pelayanan publik, Chiang Mai banyak memberikan kemudahan investasi sehingga industri pariwisata berkembang pesat di wilayah tersebut. Hal inilah yang menjadi titik tolak bagi pasangan Lis Darmansyah dan Maya Suryanti lebih memilih Chiang Mai untuk diadopsi pola kemudahan kemudahan yang disediakan bagi pengembangan sector pariwisata di Kota Tanjungpinang selain mentransfer pola dalam pelestarian budaya dan situs situs sejarah.

Sementara tanggapan Pasangan Calon Nomor Urut 1 Syahrul – Rahma terkait gagasan yang disampaikan oleh Pasangan Lis Darmansyah – Maya Suryanti justru berbeda persepsi. Pasangan Syahrul – Rahma lebih menitik beratkan pada kesamaan kultur bukan pada pola pengembangan kawasan.

Syahrul Calon Walikota Nomor Urut Satu lebih memilih Kota Malaka yang cocok sebagai Sister City bagi Kota Tanjungpinang karena Malaka dan Tanjungpinang memiliki budaya yang sama yaitu Budaya Melayu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *